BETAPA LEMBUT HATIMU WAHAI RASUL


Suatu hari sepeninggal Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar radhiyallahu 'anhum mendatangi anaknya, A'isyah radhiyallahu'anhuma. Beliau bertanya, "Wahai A'isyah, adakah amalan Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam yang belum aku ikuti?" Pertanyaan ini betul-betul menyiratkan kecintaan Abu Bakar kepada Nabi.
A'isyah lantas menjawab, "Semua amalan Baginda telah engkau tunaikan semua kecuali satu yang belum. Yaitu Baginda setiap pagi selalu menyuapi seorang nenek tua berkebangsaan Yahudi yang buta matanya."
Keesokan harinya, Abu Bakar mendatangi Si Nenek untuk menyuapinya. Tapi ternyata di luar dugaan. Si Nenek marah lantas memaki Abu Bakar dengan mengatakan, "Engkau pasti bukan orang yang biasa menyuapi aku. Perlakuanmu kasar sakali tidak seperti orang yang biasa menyuapi aku setiap paginya. Siapa dirimu?!"
Betapa terkejutnya Abu Bakar mendengar makian tersebut. Padahal kita tahu, di mata Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar adalah shohabat yang paling lembut hatinya yang paling mirip dengan Nabi kelembutannya. Itupun ternyata masih dikatakan kasar.
Lalu Abu Bakar menjawab, "Aku Abu Bakar."
Mendengar nama Abu Bakar disebut, Si Nenek tadi semakin marah. Dia kemudian berkata lantang, "Oo..rupanya engkau Abu Bakar teman Muhammad. Mana Muhammad sekarang? Bagaimana kabarnya? Aku benci dengan Muhammad. Betul-betul aku benci kepadanya karena telah menyebarkan agama Islam! Seandainya dia ada di sini, pasti aku bunuh!"
Abu Bakar lantas menangis tersedu-sedu sambil berkata, "Wahai, Nenek..ketahuilah. Orang yang engkau maki, selalu engkau benci, yang kau ingin membunuhnya itu telah wafat. Dialah Muhammad. Dialah orang yang dengan senang hati selalu menyuapimu tiap pagi. Yang suapannya selalu engkau rindukan. Tidak ada orang yang suapannya selembut dia. Dialah orang yang tidak pernah membencimu. Dialah orang yang selalu menyayangimu dan tidak pernah membuka aibmu."
Seperti disambar petir, Si Nenek kaget bukan main. Ternyata yang selama ini menyuapinya dengan tangannya yang lembut dan dengan lemah lembut adalah orang yang selalu dia benci. Dia tidak pernah menyangka sebelumnya, bahwa dia disuapi oleh orang yang namanya selalu membuatnya naik pitam jika disebut. Ternyata tangan nan lembut dan selalu berperilaku lembut itu adalah tangan dari seseorang yang sangat mulia yaitu Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya Nenek tersebut menyatakan kalimah syahadat bukti keislamannya. Subhaanalloh..sungguh indah akhlaqmu Wahai Rasul...

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Comment